21 May, 2015

RINGKASAN Buku karangan dari Howard Gardner (Multiple Intelegences)



RINGKASAN
Buku karangan dari Howard Gardner ( Multiple Intelegences)
Dalam bab awal mengenai teori MI gardner menyimpulkan terdapat 3 kesimpulan:
1.      kita semua memiliki kecerdasan yang utuh dan hal tersebut yang dapat membuat kita menjadi manusia yang kognitif.
2.      tidak ada individu ataupun manusia yang kembar identik yang mempunyai profil kecerdasan yang sama karena setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda.
3.      memiliki kecerdasan yang kuat tidak berarti bahwa seseorang bertindak cerdas.
Dari ketiga kesimpulan teori MI dapat dikatan bahwa kita memahami dan membina semua kecerdasan manusia yang beragam serta semua kombinasi kecerdasan. Kita semua sangat berbeda karena kita mempunyai kpmbinasi kecerdasan yang berbeda. Jika kita menyadari hal ini kita dapat memiliki peluang yang lebih banyak dalam menangani banyak masalah yang dihadapi . Jika kita dapat memobilisasi sprektum kemampuan manusia kita dapat merasa lebih kompeten dan mungkin juga dapat terlibat dan mampu untuk bergabung bersama lapisan masyarakat dan dapat berkontribusi pada kesejahteraan kita.
Teori tenteng multiple intelligence ini berdasarkan pakar Psikologi Harvard Howard Gardner. Gardner mengemukakan bahwa pandangan klasik percaya bahwa inteligensi merupakan kapasitas kesatuan dari penalaran logis, dimana kemampuan abstraksi sangat bernilai. Pandangan ini berdasar pada teori general (g) intelligence dari Spearman yang menganggap inteligensi sebagai kekuatan mental yang yang timbul selalma aktifitas intelektual dan dapat digambarkan dalam berbagai tingkatan. Sama dengan Thurstone dan beberapa ahli psikometri lain Gardner melihat bahwa inteligensi merupakan meliputi beberapa kemampuan mental. Namun demikian psikolog Universitas Harvard tersebut tidak terlalu terlalu peduli dengan bagaimana menjelaskan dan menuangkannya dalam skor tes psikometri yang bersifat lintas budaya.
Inteligensi menurut Gardner, merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah dalam situasi budaya atau komunitas tertentu, yang terdiri dari tujuh macam inteligensi. Meskipun demikian Gardner menyatakan bahwa jumlah tersebut bisa lebih atau kurang, tapi jelas bukan hanya satu kapasitas metal. Pertanyaan tentang kenapa individu memilih berada dalan peran-peran yang berbeda (ahli fisika,petani, penari), memerlukan kerja berbagai kecerdasan sebagai suatu kombinasi, dalam penjelasannya.
“Kecerdasan menurut nya, merupakan kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan kita, dan bukan tergantung pada nila IQ, gelar perguruan tinggi atau reputasi bergengsi”.
Kita bisa mencontohkan apakah Einstein akan sukses seperti itu bila dia masuk di Jurusan Biologi atau belajar main bola dan Musik…jelas masalah fisika-teoritis Einstein, Max Planc, Stephen Howking, Newton adalah jenius-jenius, tetapi bab olah-raga maka Zidane, Jordane, Maradona adalah jenius-jenius dilapangan, juga Mozart, Bach adalah jenius-jenius dimusik. Thoman A. Edison adalah jenius lain, demikian juga dengan para sutradara film, bagaimana mereka mampu membayangkan harus disyuting bagian ini, kemudian setelah itu, adegan ini, ini yang mesti keluar dengan pakaian jenis ini, latar suara ini, dan bahkan dialog seperti itu, ini adalah jenius-jenius bentuk lain. Disinilah Howard Gardner mengeluarkan teori baru dalam buku Frame of Mind, tentang Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk), dimana dia mengatakan bahwa era baru sudah merubah dari Test IQ yang melulu hanya test tulis (dimana didominasi oleh kemampuan Matematika dan Bahasa), menjadi Multiple Intelligences.
Teori Gardner berdasar pada sintesa berbagai macam bukti dari sumber-sumber yang berbeda :
1.      Studi terhadap orang normal yang mengalami kerusakan otak karena trauma atau stroke, yang mendukung pendapat tentang inteligensi terpisah yang mengatur pemikiran spasial dan bahasa.
2.      Dukungan profil intelektual dari populasi-populasi khusus, seperti prodigies dan idiot savants, yang mengindikasikan bahwa inteligensi merupakan kemampuan-kemampuan yang terpisah.
3.      Bukti dari mekanisme pemprosesan informasi.
4.      Dukungan dari psikologi eksperimental dan psikologi kognitif
5.      Penemuan-penemuan psikometris.
6.      Arah perkembangan karakteristik dari manifestasi umum dan mendasar, menuju kondisi akhir berupa keahlian yang memungkinkan.
7.      Penemuan dalam bidang biologi evolusioner.
8.      Dukungan dari konsep-konsep yang ada pada sistem simbol.
Gardner menekankan dalam jenis inteligensinya bahwa inteligensi hanya merupakan konstrak ilmiah yang secara potensial berguna. Jenis-jenis inteligensi Gardner :
A.    Kecerdasan spasial
Merupakan kecerdasan seseorang yang berdasar pada kemampuan menangkap informasi visual atau spasial, mentransformasidan meodifikasinya, dan membentuk kembali gambaran visual tanpa stimulus fisik yang asli. Kecerdasan ini tidak tergantung sensasi visual. Kemampuan pokoknya adalah kemampuan untuk membentuk gambaran tiga dimensi dan untuk menggerakkan atau memutar gambaran tersebut. Individu yang dominan memiliki kecerdasan tersebut cenderung berpikir dalam pola-pola yang berbentuk gambar. Mereka sangat menyukai bentuk-bentuk peta, bagan, gambar, video ataupun film sebagai media yang efektif dalam berbagai kegiatan hidup sehari-hari.
B.      Kecerdasan bahasa.
Merupakan kecerdasan individu dengan dasar penggunaan kata-kata dan atau bahasa. Meliputi mekanisme yang berkaitan dengan fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatik. Mereka yang memiliki kecerdasan tersebut, mempunyai kecakapan tinggi dalam merespon dan belajar dengan suara dan makna dari bahasa yang digunakan. Pada umumnya merupakan ahli yang berbicara di depan public. Mereka lebih bisa berpikir dalam bentuk kata-kata daripada gambar. Kecerdasan ini merupakan aset berharga bagi jurnalis, pengacara, pencipta iklan.
C.     Kecerdasan logis matematis.
Kecerdasan tersebut mendasarkan diri pada kemampuan penggunaan penalaran, logika dan angka-angka matematis. Pola pikir yang berkembang melalui kecerdasan ini adalah kemampuan konseptual dalam kerangka logika dan angka yang digunakan untuk membuat hubungan antara berbagai informasi, secara bermakna. Kecerdasan ini diperlukan oleh ahli matematika, pemrogram komputer, analis keuangan, akuntan, insinyur danilmuwan.
D.    Kecerdasan jasmani kinestetik.
Kemampuan untuk mengendalikan gerakan tubuh dan memainkan benda-benda secara canggih, merupakan bentuk nyata dari kecerdasan tersebut. Individu akan cenderung mengekspresikan diri melalui gerak-gerakan tubuh, memiliki keseimbangan yang baik dan mampu melakukan berbagai maneuver fisik dengan cerdik. Melaui gerakan tubuh pula individu dapat berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya, mengingat dan memproses setiap informasi yang diterimanya. Kecerdasan ini dapat terlihat pada koreografer, penari, pemanjat tebing.
E.     Kecerdasan musikal.
Memungkinkan individu menciptakan, mengkomunikasikan dan memahami makna yang dihasilkan oleh suara.. Komponen inti dalam pemprosesan informasi meliputi pitch, ritme dan timbre. Terlihat pada komposer, konduktor, teknisi audio, mereka yang kompeten pada musik instrumentalia dan akustik.
F.      Kecerdasan interpersonal.
Merupakan kecerdasan dalam berhubungan dan memahami orang lain di luar dirinya. Kecerdasan tersebut menuntun individu untuk melihat berbagai fenomena dari sudut pandang orang lain, agar dapat memahami bagaimana mereka melihat dan merasakan. Sehingga terbentuk kemampuan yang bagus dalam mengorganisasikan orang, menjalin kerjasama dengan orang lain ataupun menjaga kesatuan suatu kelompok. Kemampuan tersebut ditunjang dengan bahasa verbal dan non-verbal untuk membuka saluran komunikasi dengan orang lain.
G.    Kecerdasan intrapersonal.
Tergantung pada proses dasar yang memungkinkan individu untuk mengklasifikasikan dengan tepat perasaan-perasaan mereka, misalnya membedakan sakit dan senang dan bertingkah laku tepat sesuai pembedaan tersebut. Kecerdasan ini memungkinkan individu untuk membangun model mental mereka yang akurat, dan menggambarkan beberapa model untuk membuat keputusan yang baik dalam hidup mereka.
CIRI CIRI KECERDASAN MENURUT GARDNER
1. Kecerdasan Linguistik, umumnya memiliki ciri antara lain
(a) suka menulis kreatif,
(b) suka mengarang kisah khayal atau menceritakan lelucon,
(c) sangat hafal nama, tempat, tanggal atau hal-hal kecil,
(d) membaca di waktu senggang,
(e) mengeja kata dengan tepat dan mudah,
(f) suka mengisi teka-teki silang,
(f) menikmati dengan cara mendengarkan,
(g) unggul dalam mata pelajaran bahasa (membaca, menulis dan berkomunikasi).

2. Kecerdasan Matematika-Logis, cirinya antara lain:
(a) menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar kepala,
(b) suka mengajukan pertanyaan yang sifatnya analisis
 (c) ahli dalam permainan catur, halma dsb,
(d) mampu menjelaskan masalah secara logis,
(d) suka merancang eksperimen untuk membuktikan sesuatu,
(e) menghabiskan waktu dengan permainan logika seperti teka-teki

3. Kecerdasan Spasial dicirikan antara lain:
(a) memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu,
(b) mudah membaca peta atau diagram,
(c) menggambar sosok orang atau benda persis aslinya,
(d) senang melihat film, slide, foto, atau karya seni lainnya,
(e) sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya,
(f) suka melamun dan berfantasi,
(g) mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah,
(h) lebih memahamai informasi lewat gambar daripada kata-kata atau uraian,
(i) menonjol dalam mata pelajaran seni.

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, memiliki ciri:
(a) banyak bergerak ketika duduk atau mendengarkan sesuatu,
(b) aktif dalam kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, hiking atau skateboard,
(c) perlu menyentuh sesuatu yang sedang dipelajarinya,
(d) menikmati kegiatan melompat, lari, gulat atau kegiatan fisik lainnya,
(e) memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan
(f) pandai menirukan gerakan, kebiasaan atau prilaku orang lain,
(g) bereaksi secara fisik terhadap jawaban masalah yang dihadapinya,
(h) suka membongkar berbagai benda kemudian menyusunnya lagi,
(i) berprestasi dalam mata pelajaran olahraga dan yang bersifat kompetitif.

5. Kecerdasan Musikal memiliki ciri antara lain:
(a) suka memainkan alat musik di rumah atau di sekolah,
(b) mudah mengingat melodi suatu lagu,
(c) lebih bisa belajar dengan iringan musik,
(d) bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain,
(e) mudah mengikuti irama musik,
(f) mempunyai suara bagus untuk bernyanyi,
(g) berprestasi bagus dalam mata pelajaran musik.
                                                                  
6. Kecerdasan Interpersonal memiliki ciri antara lain:
(a) mempunyai banyak teman,
(b) suka bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggalnya,
(c) banyak terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam sekolah,
(d) berperan sebagai penengah ketika terjadi konflik antartemannya,
(e) berempati besar terhadap perasaan atau penderitaan orang lain,
(f) sangat menikmati pekerjaan mengajari orang lain,
(g) berbakat menjadi pemimpin dan berperestasi dalam mata pelajaran ilmu sosial.
                             
7. Kecerdasan Intrapersonal memiliki ciri antara lain:
(a) memperlihatkan sikap independen dan kemauan kuat,
(b) bekerja atau belajar dengan baik seorang diri,
(c) memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
(d) banyak belajar dari kesalahan masa lalu,
(e) berpikir fokus dan terarah pada pencapaian tujuan,
(f) banyak terlibat dalam hobi atau proyek yang dikerjakan sendiri.

8. Kecerdasan Naturalis, memiliki ciri antara lain:
(a) suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan,
(b) sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka,
(c) suka berkebun atau dekat dengan taman dan memelihara binatang,
(d) menghabiskan waktu di dekat akuarium atau sistem kehidupan alam,
(e) suka membawa pulang serangga, daun bunga atau benda alam lainnya,
(f) berprestasi dalam mata pelajaran IPA, Biologi, dan lingkungan hidup.
. Keunikan yang dikemukakan Gardner adalah, setiap kecerdasan dalam upaya mengelola informasi bekerja secara spasial dalam sistem otak manusia. Tetapi pada saat mengeluarkannya, ke delapan jenis kecerdasan itu bekerjasama untuk menghasilkan informasi sesuai yang dibutuhkan

Kesimpulan.
Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Kecerdasan merupakan suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Tingkat kecerdasan (Intelegensi) ditentukan oleh bakat bawaan berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya. Secara umum intelegensi dapat dirumuskan sebagai berikut :.
1.      Kemampuanuntuk berpikir abstrak.
2.      Kemampuan untuk menangkap hubungan-hubungan dan untuk belajar
3.      Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru.
Ciri-ciri keberbakatan seseorang adalah, kemampuan di atas rata-rata, kreativitas, pengikatan diri. Anak berbakat adalah mereka yang karena memiliki kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi maupun yang sudah terwujud meliputi :kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir kreatif-produktif, kemampuan dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor, kemampuan psikososial. Mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakan kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menentukan perkembangan kecerdasan seorang anak.


No comments:

Post a Comment